Bayu Sludge
Bayu Sludge adalah seniman asal Medan dan kini berdomisili di Berastagi. Ia aktif membuat karya-karya mural di Sumatera Utara. Saat ini juga mengelola sebuah kedai kopi di Berastagi. Ia juga aktif dalam skena musik underground Medan. Bayu turut hadir di Tenggara Street Festival 2020, dan menjadi bagian “parsitipasi spesial” dalam program “Artist in Residensi”. Ia awalnya hadir sebagai partner kolaborasi Genta Rekayasa, dan kemudian juga meninggal beberapa karya di Tenggara Street Art Festival 2020. Karya-karyanya terdiri dari kolaborasi residensi bersama Adhi Dhigel, Verdian Rayner, Genta Rekayasa, dan warga binaan di Lapas Klas II B Kota Solok. Karyanya juga terdapat di Taman Bidadari, Kota Solok, yang juga berkolaborasi dengan Blesmokie; dan di panggung utama malam penutupan festival di Taman Pramuka, Kota Solok.
–
Bayu Sludge is an artist from Medan, North Sumatra. Now, he domicile in Berastagi and manage a coffee shop . He make murals actively. He also active in underground music scene in Medan. Bayu was also present in Tenggara Street Art Festival 2020, and apart of “Special Participation” artist in “Artist in Residence” program. He initially attended as a collaborative partner of Genta Rekayasa, and then also left several works at the Tenggara Festival. His works consist of residency collaborations with Adhi Dhigel, Verdian Rayner, Genta Rekayasa, and assisted residents at Lapas Klas II B, Solok City. He also made a mural in Taman Bidadari, Kota Solok, which collaborate with Blesmokie; and on the main stage at the closing night of the festival at Taman Pramuka, Kota Solok.