Latar_

Pada 2019 lalu, Gubuak Kopi bersama Gajah Maharam mengadakan Solok Mural Competition di Solok, Sumatra Barat yang bertemakan “Alam Bareh Solok”. Dengan mengundang keterlibatan seniman dari berbagai kota, merespon persoalan di Kota Solok yang masih gaduh dengan persoalan identitas, menertawakan kebiasaannya sendiri, menyuarakan semangat optimisme untuk terlibat membangun kota,  dan mengimajinasikan kota masa depan yang lebih baik.  Saat ini, Solok Mural Competition beralih muka menjadi Tenggara – Street Art Festival yang bertujuan meluaskan wacana, baik dari segi penyelenggaraan maupun artistik. Program-program saat ini mencakup, Residensi Seniman, Lokakarya, Jam Session, dan tentunya pemberian penghargaan untuk kawan-kawan muda yang berpartisipasi.

Background_

In 2019, Gubuak Kopi along with Gajah Maharam held an event called Solok Mural Competition in Solok, West Sumatra with the theme “Alam Bareh Solok”. With involving invited artists from various cities, they responded to the problems in Solok City who are still racketing with identity issues, laughing at their own habits, voicing the spirit of optimism to be involved to build the city, and imagining a city of a better future. Currently, the Solok Mural Competition has changed its face to Tenggara – Street Art Festival—Tenggara means Southeast—, which aims to broaden the discourse, both in terms of organization and artistry. The 2020 programs are, Artist-in-Residency, Workshops, Jam Sessions, and of course giving awards to the emerging artist.

_

Organisasi_

RUMAH TAMERA
Solok Creative Hub

Diinisiasi oleh Gubuak Kopi sejak 2018 yang fokus pada pengembangan jejaring anak muda dalam lingkup kreatif dan seni kontemporer di Solok, Sumatra Barat. Didirikan sebagai sebuah forum dan ruang kerja kreatif yang ditujukan untuk menumbuhkan dialog kritis, dengan melibatkan proses penciptaan karya, laboratorium seni, pengorganisasian, serta pembentukan jejaring dan kolaborasi terutama anak muda di Indonesia dan internasional.

GUBUAK KOPI

Lembaga Pengembangan Pengetahuan Seni dan Media: Gubuak Kopi, atau lebih dikenal dengan nama Komunitas Gubuak Kopi sebuah kelompok studi budaya nirlaba yang berbasis di Solok, berdiri sejak tahun 2011. Komunitas ini berfokus pada penelitian dan pengembangan pengetahuan seni dan media di lingkup lokal kota Solok, Sumatera Barat. Gubuak Kopi memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan literasi media melalui kegiatan-kegiatan kreatif, mengorganisir kolaborasi antara profesional (seniman, penulis, dan peneliti) dan warga, mengembangkan media lokal dan sistem pengarsipan, serta membangun ruang alternatif bagi pengembangan kesadaran kebudayaan di tingkat lokal

VISUAL JALANAN

Visual Jalanan adalah jurnal dan rekaman tentang budaya swakarya dan berbagai produksi visual yang ditemukan di jalanan. Rekaman ini disajikan dengan sederhana sebagai usaha membangun database visual untuk pengetahuan masyarakat. Jurnal ini dikelola oleh Forum Lenteng sejak Maret 2012.

Organization_

RUMAH TAMERA
Solok Creative Hub

Initiated by Gubuak Kopi in 2018, Rumah Tamera focused on developing network between youth and emerging artists in the field of creative works and contemporary art in Solok, West Sumatra. It is established as a forum and creative hub in order to encourage critical dialogues by involving, artwork producing, art laboratorium, organizing, and network establishment also collaboration especially for youth in Indonesia and Internationally.

GUBUAK KOPI

The Institute for Arts and Media Knowledge Development: Gubuak Kopi, or better known as the Gubuak Kopi Community, a non-profit cultural study group based in Solok, was founded in 2011. This community focuses on research and development of art and media knowledge in the local area of the city of Solok, West Sumatra. Gubuak Kopi produces and distributes media literacy knowledge through creative activities, organizing collaborations between professionals (artists, writers and researchers) and citizens, developing local media and archiving systems, also building alternative spaces for the development of cultural awareness at the local level.

VISUAL JALANAN

Visual Jalanan: A Journal for recording DIY Culture and visual productions that are found on the streets. This recording is simply presented as an attempt to build a visual databasefor a knowledge and society. The journal managed by Forum Lenteng since March 2012.

_

Ingin tahu lebih banyak tentang festival ini? Hubungi kami!

Want to know more about this festival? Contact us!

X